Selasa, 25 Juli 2023

Contoh Bagja Inkuiri Apresiatif

Contoh Bagja Inkuiri Apresiatif: Memperdalam Pembelajaran Aktif dan Bermakna

Bagja Inkuiri Apresiatif adalah salah satu metode pembelajaran yang mengedepankan pendekatan inkuiri yang bermakna dan mengapresiasi pencapaian peserta didik. Metode ini tidak hanya berfokus pada proses pencarian jawaban, tetapi juga pada penghargaan terhadap upaya dan kontribusi peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. Berikut adalah contoh-contoh Bagja Inkuiri Apresiatif yang dapat diterapkan dalam kelas.

1. Proyek Penelitian Pribadi: Peserta didik dapat diminta untuk memilih topik penelitian pribadi yang mereka minati atau memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Guru kemudian memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan rencana penelitian, mencari sumber informasi, dan melaksanakan penelitian. Selama proses ini, guru memberikan dukungan dan memberi apresiasi pada upaya peserta didik, termasuk kemampuan mereka dalam mengumpulkan data, menganalisis hasil, dan mengkomunikasikan temuan mereka.

2. Diskusi Berbasis Pertanyaan: Guru mengajukan pertanyaan terbuka yang mendorong peserta didik untuk berpikir kritis dan mengeksplorasi topik tertentu. Peserta didik kemudian berdiskusi secara kelompok untuk menjawab pertanyaan tersebut. Guru tidak hanya mengapresiasi jawaban yang tepat, tetapi juga memberikan apresiasi pada proses berpikir dan berargumentasi yang dilakukan peserta didik. Hal ini membantu peserta didik merasa dihargai dan termotivasi untuk terlibat aktif dalam diskusi.

3. Presentasi Kreatif: Peserta didik diminta untuk menyampaikan hasil pembelajaran mereka melalui presentasi kreatif, seperti video, poster, atau pertunjukan drama. Guru memberikan apresiasi pada upaya kreatif peserta didik dalam menyampaikan informasi dan menunjukkan pemahaman mereka. guru juga memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memberikan umpan balik positif kepada teman sekelas, yang akan meningkatkan rasa saling menghargai dan penghargaan dalam kelas.

4. Jurnal Refleksi: Peserta didik diminta untuk mencatat pengalaman dan pemikiran mereka selama proses pembelajaran. Guru membacakan beberapa kutipan dari jurnal peserta didik yang menunjukkan pemikiran kritis, rasa ingin tahu, atau keberanian dalam menghadapi tantangan. Hal ini memberikan penghargaan pada pemikiran dan kontribusi peserta didik, serta memotivasi mereka untuk terus berpikir dan merenungkan proses pembelajaran.

5. Kolaborasi dalam Pemecahan Masalah: Peserta didik diberi tugas pemecahan masalah yang melibatkan kerja sama dalam kelompok. Guru memberikan apresiasi pada kolaborasi, komunikasi, dan pemikiran kritis yang ditunjukkan oleh peserta didik. Mereka juga diberi ruang untuk memberikan apresiasi satu sama lain atas kontribusi dan upaya masing-masing