Senin, 02 Oktober 2023

Diperbolehkan Atau Dibolehkan

Dalam bahasa Indonesia, kata ‘diperbolehkan’ dan ‘dibolehkan’ seringkali digunakan secara bergantian. Namun, sebenarnya ada perbedaan makna di antara keduanya.

‘Diperbolehkan’ adalah kata kerja yang digunakan untuk menunjukkan bahwa seseorang telah diberikan izin atau persetujuan untuk melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak diizinkan atau dipersetujui. Contohnya, ‘Saya diperbolehkan keluar dari kantor lebih awal hari ini’ atau ‘Dia diperbolehkan membawa satu tamu saat menghadiri acara tersebut’.

Sementara itu, ‘dibolehkan’ adalah kata kerja pasif yang digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak dilarang atau tidak diharamkan. Contohnya, ‘Menggunakan telepon seluler di dalam pesawat sekarang sudah dibolehkan’ atau ‘Makanan dan minuman ringan dibolehkan di dalam bioskop’.

Perbedaan di antara keduanya sangatlah subtil dan dalam beberapa konteks mungkin tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Namun, ketika berbicara mengenai peraturan atau kebijakan, penting untuk memahami perbedaan antara ‘diperbolehkan’ dan ‘dibolehkan’.

Kata ‘diperbolehkan’ menekankan pada izin atau persetujuan dari pihak yang berwenang untuk melakukan suatu tindakan, sementara kata ‘dibolehkan’ menekankan pada ketiadaan larangan dalam melakukan suatu tindakan. Dalam beberapa kasus, ada tindakan yang diperbolehkan namun tetap saja tidak dibolehkan. Sebagai contoh, merokok bisa saja diperbolehkan di suatu tempat, tetapi tetap saja tidak dibolehkan karena bisa mengganggu kenyamanan orang lain atau bertentangan dengan aturan yang ada di sana.

Dalam konteks agama, kata ‘dibolehkan’ digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak dianggap sebagai dosa atau pelanggaran terhadap ajaran agama, sementara kata ‘diperbolehkan’ digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan telah diberikan izin oleh pemuka agama atau lembaga yang berwenang.

Dalam meskipun kata ‘diperbolehkan’ dan ‘dibolehkan’ seringkali digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki perbedaan makna yang penting untuk dipahami. Kata ‘diperbolehkan’ menekankan pada izin atau persetujuan dari pihak yang berwenang untuk melakukan suatu tindakan, sementara kata ‘dibolehkan’ menekankan pada ketiadaan larangan dalam melakukan suatu tindakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya, terutama ketika berbicara mengenai peraturan atau kebijakan.