Rabu, 04 Oktober 2023

Disewakan Atau Dikontrakkan

Menentukan apakah sebuah properti akan disewakan atau dikontrakkan tergantung pada berbagai faktor, termasuk situasi keuangan pemilik properti, tujuan dari properti tersebut, dan ketersediaan pasar. Ada keuntungan dan kerugian untuk masing-masing opsi dan pemilik properti harus mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum membuat keputusan.

Disewakan
Disewakan adalah pilihan yang paling umum untuk pemilik properti yang ingin menghasilkan uang dari aset mereka. Dalam kondisi pasar yang baik, disewakan dapat menghasilkan penghasilan yang stabil dan berkelanjutan dari properti, meskipun ada risiko penyewa yang buruk dan biaya pemeliharaan yang diperlukan. Di sisi lain, sewa juga memberikan fleksibilitas bagi pemilik properti karena mereka dapat memutuskan kapan mereka ingin menempati kembali properti tersebut atau menjualnya.

Namun, di saat pandemi seperti sekarang, risiko kerugian dari disewakan dapat menjadi lebih besar. Karena adanya lockdown, banyak orang kehilangan pekerjaan atau pendapatan mereka menurun sehingga menyebabkan sulit untuk membayar sewa. Akibatnya, pemilik properti mungkin mengalami kesulitan untuk mengisi atau mempertahankan penyewa.

Dikontrakkan
Dikontrakkan, atau disebut juga sebagai leasehold, lebih umum digunakan dalam konteks bisnis atau industri daripada di rumah tinggal. Dalam situasi ini, pemilik properti menjual hak guna tanah untuk jangka waktu tertentu, biasanya 10 hingga 99 tahun. Dalam hal ini, pemilik properti masih memiliki kepemilikan atas tanah tersebut, namun pada saat yang sama, mereka menerima pendapatan dari penyewa untuk digunakan.

Dikontrakkan bisa menjadi pilihan yang menguntungkan bagi pemilik properti karena memberikan penghasilan yang lebih stabil dan lebih tinggi dibandingkan dengan sewa bulanan biasa. karena biasanya disepakati dalam jangka waktu yang lama, pemilik properti juga tidak perlu khawatir tentang perubahan pasar atau perubahan harga sewa yang sering terjadi dalam situasi disewakan.

Namun, di sisi lain, kontrak yang lebih lama dapat membatasi fleksibilitas pemilik properti dalam menentukan harga atau penggunaan properti di masa depan. pemilik properti juga harus mempertimbangkan biaya perawatan dan perbaikan dalam kontrak mereka, yang dapat mengurangi keuntungan.

Dalam memutuskan antara disewakan atau dikontrakkan, pemilik properti harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian dari masing-masing opsi. Disewakan memberikan fleksibilitas yang lebih besar, namun risiko yang lebih tinggi terutama dalam situasi pandemi seperti sekarang. Di sisi lain, dikontrakkan memberikan pendapatan yang stabil dan lebih tinggi, namun membatasi fleksibilitas dan mengharuskan biaya perawatan dan perbaikan. Sebelum membuat keputusan, pemilik properti harus mengevaluasi situasi keuangan mereka, tujuan properti, serta ketersediaan pasar untuk membuat