Kamis, 21 September 2023

Desikan Killiany Atlas Labels

Desikan-Killiany Atlas Labels: Mengenal Peta Anatomi Otak yang Digunakan dalam Studi Neuroimaging

Desikan-Killiany Atlas Labels, atau sering disingkat sebagai DK atlas, adalah sistem peta anatomi otak yang digunakan dalam studi neuroimaging. Peta ini dikembangkan oleh seorang ilmuwan bernama Dr. Bruce Fischl bersama timnya di Martinos Center for Biomedical Imaging, Massachusetts General Hospital dan Harvard Medical School. DK atlas digunakan untuk mengidentifikasi dan mengkategorikan berbagai daerah otak manusia berdasarkan anatomi dan fungsinya, sehingga memudahkan dalam penelitian dan pemahaman tentang fungsi otak manusia.

DK atlas digunakan dalam bidang neuroimaging, yang merupakan teknik pencitraan medis yang digunakan untuk mempelajari struktur dan fungsi otak manusia. Neuroimaging dapat melibatkan teknik seperti magnetic resonance imaging (MRI), computed tomography (CT), atau positron emission tomography (PET) untuk menghasilkan gambaran visual tentang otak manusia. Peta DK atlas digunakan sebagai acuan untuk mengidentifikasi berbagai daerah otak dalam gambar-gambar ini, yang membantu dalam pemahaman tentang struktur dan fungsinya.

DK atlas terdiri dari dua versi, yaitu Desikan-Killiany 40 dan Desikan-Killiany 84. Desikan-Killiany 40 mencakup 34 daerah kortikal dan 6 daerah subkortikal, sedangkan Desikan-Killiany 84 mencakup 68 daerah kortikal dan 16 daerah subkortikal. Setiap daerah otak memiliki label atau nama tertentu yang diberikan berdasarkan lokasinya, seperti prefrontal cortex, hippocampus, atau amygdala. Label-label ini membantu dalam identifikasi dan klasifikasi daerah otak dalam studi neuroimaging.

Peta DK atlas digunakan dalam berbagai penelitian ilmiah, termasuk dalam bidang neurologi, psikologi, dan ilmu kognitif. Dalam neurologi, DK atlas digunakan untuk mempelajari perubahan struktur otak pada penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Pada psikologi, DK atlas digunakan untuk mempelajari kaitan antara aktivitas otak dan perilaku manusia, seperti emosi, persepsi, dan kognisi. Dalam ilmu kognitif, DK atlas digunakan untuk memahami bagaimana otak manusia memproses informasi dan melakukan fungsi kognitif, seperti memori, bahasa, dan pemikiran.

DK atlas juga digunakan dalam penelitian dalam bidang neuroplastisitas, yang merupakan kemampuan otak manusia untuk beradaptasi dan berubah sepanjang hidup. Dengan menggunakan peta DK atlas, peneliti dapat mengidentifikasi perubahan dalam struktur otak yang terjadi akibat pengalaman, pembelajaran, atau rehabilitasi, sehingga memahami lebih lanjut tentang mekanisme neuroplastisitas.

DK atlas juga digunakan dalam praktek klinis, terutama dalam perencanaan bedah otak. Peta DK atlas membantu ahli bedah dalam mengidentifikasi lokasi daerah otak yang akan dioperasi dan menghindari daerah otak yang penting untuk fungsi tubuh. Hal ini memung